Judul : Menelusuri Jejak Sejarah Surade
Penulis : Dede
Jamaludin, Edi Junaedi, Ujang Yusnandi, Sari Nursanti dan
Enan
Yunansing
Editor : Yana
Chefiana, Ari Suprijanti, Edi Junaedi, Sulaeman, Siti Aidah,
Sudrajat.
Penerbit : Dinas Arsip dan Perpustakaan Kab.Sukabumi
Tahun : 2024
Kolasi : vii, 225 halaman, ilustrasi: 20,5 cm
”Suatu komunitas
bangsa yang sekali saja generasinya tidak tahu menahu warisan jati diri budaya
dan sejarah pribadinya sendiri maka sepanjang zaman warisan budaya dan
sejarahnya itu akan lenyap dari hati bangsa itu. Hilangnya warisan budaya dan
sejarah suatu bangsa, berarti hilang pula entitas (keberadaan) dan eksistensi
(kehidupan) bangsa itu”.
Buku Sejarah Surade ini merupakan buah tangan dari sebuah
perjalanan panjang para penelusur. Suatu upaya terpuji dari generasi muda
Surade yang terganbung dalam wadah Baladaka (Balad Pemuda Kreatif). Keberadaan
seorang tokoh Surade, Kamaludin. Dia sebagai salah seorang penggali sejarah
daerahnya semenjak tahun1987 dengan tekun berupaya dengan penuh kesabaran.
Buku ini suatu penanda (indikasi), pembuktian bahwa masa
lalu Surade memiliki perjalanan sejarah yang cukup heroik dan benar-benar
otentik. Terdapatnya icon-icon superioritas putra-putri Rd. Mas Jagabaya Bupati
Galuh Imbanagara yang meninggalkan kampung halamannya seperti Raden Mas
Raksanagara, Raden Mas martanagara, Raden Surawiangga, Raden Mas Suranangga
Wira Santri Dalem dan Nyi Raden Mas Suradewi serta Raden Mas Surabujangga
(seorang kepercayaannya) para pejuang menentang kompeni belanda tahun 1750-an yang
rela mengorbankan nyawa daripada hilang muka karena harus takluk kepada
penjajah, beliau membawa berita bahwa diantara wong Surade adalah para pejuang
yang mengalir darah pahlawan dari bangsawan. Kendatipun demikian, sejarah
menceritakan bahwa demi merujuk kepada tujuan persatuan dan kesatuan antara
keturunan mereka dengan pihak lainnya, jabatan dan gelar kebangsawanan
ditanggalkan seraya berbaur dengan kalangan masyarakat secara turun temurun.